Penulis: adminwebsite

Anggota Polresta Tanjungpinang, Ari A Kurniawan, yang telah divonis 10 bulan penjara karena terlibat kasus pencurian, kini dipecat dari kepolisian. Pemecatan antara lain didasari barang bukti yaitu vonis pengadilan, kata Waka Polresta Tanjungpinang, Kompol Herry Heryawan yang pada Rabu (16/9) memimpin sidang komisi kode etik untuk kasus Ari. Herry mengemukakan, Pengadilan Negeri Tanjungpinang pada 28 April 2009 memvonis 10 bulan kurungan, atau memenuhi syarat pemecatan dari keanggotaan Polri bagi karena di atas tiga bulan. “Dia (Ari) telah mempermalukan institusi Polri,” ujarnya. Ari, berusia 25 tahun, sekarang pun berstatus sebagai terdakwa, juga dalam perkara pencurian. (IPW/Ant)

Read More

Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Azazi Manusia Indonesia (PBHI) Sumatra Barat, mendesak kepala kepolisian daerah (Kapolda) Sumbar menuntaskan kasus dugaan penembakan dan kekerasan oleh oknum aparat terhadap dua warga di Kabupaten Dharmasraya dan satu di Solok Selatan. “Kita minta Kapolda Sumbar tidak hanya menyidik oknum pelaku dengan hukum disiplin kepolisian tetapi juga proses pidana. Kita minta Polda Sumbar melakukan proses hukumnya dengan transparan dengan menyampaikan perkembangannya ke publik,” kata Ketua PBHI Sumbar Khairul Fahmi SH seperti dalam siaran persnya yang diterima di Padang, Selasa (15/9). Kasus dugaan penembakan terhadap dua warga , yaitu Sudin dan Mustakim, di Jorong Muaro Momong,…

Read More

Kepolisian Daerah Sumatra Selatan (Sumsel) sebagai termohon, kalah dalam praperadilan yang diajukan Aminah selaku pemohon, berkaitan penghentian penyidikan (SP3) terhadap Sofian pelaku pemalsuan pemilikan lahan seluas 200 ha milik pemohon oleh Pengadilan Negeri Palembang. Dalam amar putusan hakim tunggal Usaha Ginting yang memenangkan pihak pemohon, pada persidangan, di Palembang, Senin (14/9/2009), didasari alasan penghentian penyidikan yang dilakukan oleh Polda Sumsel tidak sah dan bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Hakim selain menyatakan dalam amar putusan bahwa penyidikan yang dilakukan Polda Sumsel itu tidak sah, disampaikan pula kepada polda untuk mengikuti gugatan pemohon dengan menyerahkan berkas perkara tersebut kepada jaksa penuntut umum…

Read More

Komisaris Jenderal Polisi Togar Manatar Sianipar, mulai mencuat namanya ketika dipercaya memangku jabatan strategis Kepala Dinas Penerangan Polri di tahun 1998. Sebagai juru bicara utama Polri, Togar dikenal terbuka, serta banyak melakukan diskusi terbuka dengan wartawan terutama untuk memperoleh masukan tentang penampilan anggota Polri yang profesional, pengayom dan pelindung masyarakat. Saat menjabat Kadispen Mabes Polri, para wartawan lebih ditertibkan dengan dibekali kartu identitas agar lebih mudah mendapatkan berita di lingkungan Polri. Sebelumnya, kartu pengenal ini hanya dikenal wartawan unit Polri yang biasa mencari berita di Mapolda Metro Jaya. Tak pelak, hubungan harmonis itu menjadikan citra Polri terangkat. Salah satunya, disebabkan…

Read More

Otto Cornelis Kaligis adalah sebuah ikon bagi dunia pengacara di Indonesia. Ia layak mendapat predikat itu mengingat kiprahnya yang sedemikian dalam di dunia sarat konflik dan kontroversi: penegakan hukum dan keadilan. Sejak menekuni karir di dunia pengacara, sudah ribuan perkara ditangani O.C. Kaligis. Latar belakang manusia yang dibelanya amat beragam. Ia mendampingi buruh dan kuli bangunan, sopir PPD, buruh pabrik, dan rakyat miskin lain. Seorang residivis yang ditembak polisi, Sudarto, pernah ia bela habis-habisan tanpa bayaran. Tapi ia juga mendampingi artis Ida Iasha, Lidya kandou, Ongky Alexander, Nike Ardila, dan Zarima. Atau konglomerat sekelas Samadikun Hartono. Bahkan perkara hukum yang…

Read More

H Andi Samsan Nganro adalah pria kelahiran Sengkang Sulawesi Selatan pada 2 Januari 1953. Ia menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA nya di tanah kelahirannya, Sengkang. Kemudian ketika menginjak dewasa, ia hijrah ke kota Makasar untuk mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin Masakasar. Usai menyelesaikan studinya di bidang hukum, Andi langsung mempraktekkan ilmu yang ia miliki, sebagai anggota tim pembela/penasehat hukum di LBH-UNHAS Makasar, pada tahun 1977-1979. Sejak itulah karir Andi meningkat terus. Pada 1979-1983, ia sudah menjadi calon hakim di PN Ujung Pandang. Kemudian pada 1983-1986 ia sudah dipercaya menjadi Hakim pada PN SOA-SIU di Halmahera. Karir Andi semakin…

Read More

Jenderal TNI Endriartono Sutarto mencapai puncak karirnya di militer ketika Presiden Megawati Soekarnoputri mempercayakan pucuk pimpinan TNI ke pundaknya, sebagai Panglima TNI, pada 2002. Sejarah kemudian mencatatkan namanya sebagai Panglima TNI yang ke-12. Pria kelahiran Purworejo 29 April 1947 ini tercatat menyelesaian pendidikan Akabri Bagian Darat pada 1971 dari kecabangan Infanteri. Endriartono mengikuti berbagai macam pendidikan militer seperti Sussarcab Inf, Suslapa Inf, Seskoad, Sesko ABRI dan Lemhanas. Sedangkan pendidikan pengembangan spesialisasi yang pernah ditempuh adalah: Susjurpa Jasmil, Sus Bahasa Inggris, Air Bone, Ranger, Path Finder, Combat Instr Course dan Sus Danyonif. Perjalanan karir militernya diawali sebagai Dantonban A/305 Kostrad (1972)…

Read More

Jenderal Polisi Da’i Bachtiar mulai menanjak kariernya ketika ia menjabat Komandan Kepolisian Kota Besar (Dantabes) Makassar, sebelumnya masih bernama Ujungpandang, tahun 1994. Ketika itu, Kolonel Polisi Da’i berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang menggegerkan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu. Bayangkan, pada kejadian itu, tujuh orang yang terbunuh. Jajaran Poltabes Makassar di bawah Da’i Bachtiar, berhasil menangkap sang pelaku, yang adalah tetangga rumah dari korban pembunuhan. Pada mulanya, masyarakat tak percaya bahwa pelaku yang ditangkap itu adalah sang pembunuh. Namun, Da’i Bachtiar tetap bertahan pada hasil penyidikan anggotanya nahwa orang yang ditangkap itu sungguh pelaku pembunuhan tersebut. Akhirnya, setelah disidangkan di…

Read More

Nama Benjamin Mangkoedilaga meroket ketika sebagai hakim ia memenangkan gugatan perkara Majalah Tempo yang dibredel oleh pemerintahan Soeharto. Keputusan Benjamin itu dinilai sangat berani sekaligus memercikkan harapan baru bagi proses penegakan hukum yang bebas dari pengaruh kekuasaan. Sepanjang perjalanan karirnya, Benjamin selalu terikat dengan dunia dunia: sebagai akademisi yang mengajar di sejumlah perguruan tinggi; sekaligus sebagai hakim yang menegakkan keadilan. Posisinya yang selalu dekat dengan kampus itulah, yang disebut banyak kalangan, mampu membuat Benjamin selalu menjaga jarak dengan kekuasaan. Alhasil, ia mampu membuat keputusan yang di masa lalu mustahil dilakukan sesama koleganya. Sikapnya yang mampu menjaga jarak dengan kekuasaan itu…

Read More

Baron Ruhat Binti mengawali karir sebagai pengacara di kantor hukum Imam M Sanjaya & Associates, Jakarta pada 1992. Setelah sukses menangani sejumlah perkara, pria yang menguasai bahasa Inggris secara aktif ini memilih kembali ke banjarmasin dan mendirikan Binti & Partners. Anggotanya, Labih Marat Binti, Syaiful Bahri Maderan, dan Berdie Untung Jata. Nama Lengkap Baron Ruhat Binti Lahir 16 Agustus 1968 , Banjarmasin Agama Pendidikan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Karir Praktek pengacara bidang litigasi dan mon litigasi, konsultan hukum, kontrak bisnis, hukum kepailitan. Kegiatan Lain Anggota AAI Karya — Penghargaan — Keluarga — Alamat Rumah –…

Read More